Rabu, 23 Oktober 2019, 07:40:07 | Dibaca: 476
Pemko Medan mengapresiasi digelarnya Kemah Konservasi 2019 yang bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian dan pemahaman pentingnya manfaat konservasi (pelestarian & perlindungan) sumber daya alam (SDA) kepada generasi muda Sumatera Utara termasuk Kota Medan. Dengan harapan, nantinya dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian SDA sekaligus menjaga kebersihan lingkungan sehingga memberi manfaat signifikan bagi keberlangsungan hidup manusia.
Apresiasi tersebut disampaikan Wali Kota Medan Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, M.Si.,M.H diwakili Kadis Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan M Husni ketika menghadiri Pembukaan Kemah Konservasi 2019 di Universitas Medan Area (UMA), Jalan Kolam, Medan Estate, Kamis (10/10). Kegiatan yang terlaksana berkat kerjasama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut dengan UMA ini dibuka langsung Wagub Sumut Musa Rajeckshah.
Diungkapkan Husni, kegiatan tersebut menjadi sarana edukatif yang mampu membentuk karakter generasi muda untuk peduli pada lingkungan dan kebersihan. Apalagi nantinya, kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 10-12 Oktober dan diikuti sejumlah komunitas mahasiswa pecinta alam ini akan diisi dengan diskusi konservasi flora fauna, aksi bersih-bersih lewat kemah bersama.
"Kegiatan ini memberi kesadaran tidak hanya bagi kaum muda tapi kita semua bahwa menjaga kelestarian lingkungan menjadi hal wajib. Saat ini, tugas kita bersama adalah mewariskan hal baik untuk anak cucu di masa mendatang serta menanamkan kesadaran diri menjaga kebersihan lingkungan di mulai dari hal kecil yakni dengan tidak membuang sampah sembarangan. Semoga kententraman, kenyamanan dan kebersihan dapat tercipta di bumi nusantara termasuk Kota Medan," harapnya.
Pembukaan Kemah Konservasi 2019 ini dimeriahkan dengan penampilan sejumlah murid SD dengan menampilkan teatrikal dan tarian go green yang berisikan pesan dan ajakan kepada semua pihak untuk sadar lingkungan seperti menggunakan air secukupnya, membuang sampah pada tempatnya, serta tidak merusak ekosistem yang berakibat pada terjadinya bencana alam. Sementara itu, Wagub Sumut Musa Rajeckshah dalam arahannya berpesan agar kepedulian lingkungan harus ditanamkan sejak usia dini. Apalagi saat ini, jelas Gubsu kerusakan alam terjadi dimana-mana karena minimnya kesadaran dan rasa tanggungjawab untuk menjaga, merawat dan memelihara SDA yang menjadi karunia Tuhan.
"Alhamdulillah, Allah SWT mengkaruniakan Sumut dengan kekayaan alam yang luar biasa lewat panorama Danau Toba dan keragaman hayati serta flora dan fauna. Anugerah ini tentunya harus kita jaga bersama agar kelak tetap dapat dinikmati dan dirasakan generasi penerus kita di masa mendatang. Maka mulai sejak dini, kesadaran harus ditanamkan," bilang Wagubsu.
Selain itu, orang nomor dua di Provinsi Sumut ini mengingatkan kembali bencana banjir bandang yang pernah terjadi di kawasan wisata Bukit Lawang. Dirinya berharap, hal serupa tidak kembali terulang. "Kerusakan alam akibat ulah manusia, berakibat pada terjadinya bencana alam. Harus kita sadari, bahwa setiap bencana dan musibah yang datang menjadi peringatan bagi kita semua bahwa alam perlu dijaga. Jika kita menjaga alam, maka alam juga menjaga kita," tegasnya.
Sumber : Humas Pemko Medan